top of page
Search
  • Wisdom Mall

Manisnya Bisnis Rental Mobil

Salah satu bisnis yang gak pernah sepi diminati orang dari tahun ke tahun adalah bisnis rental mobil. Gimana gak ramai, wong bisnis ini sangat menggiurkan.

Apalagi setelah ada bantuan teknologi yang bikin bisnis rental mobil lebih luas cakupannya. Tapi kemudahan ini mesti didukung juga oleh kecermatan dalam berbisnis.


Ibarat gula yang bikin manis minuman jika takarannya pas. Gula ini malah bikin kita sakit diabetes kalau ditakar sembarangan.

Untuk melihat manisnya bisnis rental mobil, yuk simak perhitungan si cermat berikut ini:


Cara Memulai

Kata sang legenda bisnis Bob Sadino, bisnis yang bagus itu adalah yang dimulai. Bukan yang ditanyakan terus. Jadi, modal pertama untuk berbisnis adalah tekad yang kuat.


Setelah punya modal itu, segera atur strategi bisnis. Strategi ini meliputi:

– Pemilihan lokasi bisnis yang prospektif. Pastikan tempat persewaan gampang diakses.

– Lihat jenis kendaraan apa yang jadi favorit masyarakat. Biasanya mobil berkursi banyak lebih diminati.

– Cari mobil yang biaya perawatannya rendah dan suku cadangnya gampang agar beban biaya operasional bisa ditekan.

– Pilih-pilih asuransi buat kendaraan untuk mengurangi risiko kerugian.

– Siapkan pengaturan administrasi yang detail dan lengkap. Jadi, data konsumen dan kondisi kendaraan selalu tercatat         dengan baik.

– Bangun jaringan bisnis. Misalnya ikut seminar tentang bisnis. Atau ikut organisasi pebisnis di daerah.

– Jika pakai sopir, pilih yang kredibel, tertib, dan bertanggung jawab. Jangan sampai kendaraan rental jatuh di tangan sopir   yang ugal-ugalan.

– Hitung modal dan potensi keuntungan.

Family car biasanya lebih banyak diminati dalam bisnis rental mobil


Pastikan Keuntungan

Yang penting tapi kadang gak cermat dihitung adalah modal dan keuntungan bisnis rental mobil. Yang sering dilihat keuntungannya doang. Padahal modal juga menentukan besar-kecilnya keuntungan.

Untuk menghitung secara cermat potensi keuntungan, tentukan dulu hal yang berkaitan dengan modal berikut ini:


– Mobil baru atau bekas

Mobil baru tentunya lebih diminati konsumen ketimbang bekas. Selain itu, biaya perawatan mobil baru minim setidaknya sampai 3 tahun. Plus, urusan asuransi lebih lancar kalau mobil yang diasuransikan itu baru.

Adapun mobil bekas lebih murah. Selain itu, biasanya sudah terpasang aksesori seperti kaca film, sehingga kita gak perlu beli lagi.

Proteksi asuransi gak hanya untuk jiwa tapi juga penting untuk mobil, apalagi yang direntalin


– Kredit atau cash?

Beli cash bisa kalau duit ada. Dengan beli cash, gak ada beban angsuran tiap bulan. Artinya, gak ada risiko didatangi debt collector kalau nunggak cicilan.

Mobil kredit cocok buat yang bujetnya terbatas. Kalau bisnis lancar, kita cuma perlu ngeluarin duit buat DP. Duit hasil sewa mobil bisa dipakai buat bayar cicilan sampai lunas.


Setelah menentukan dua hal itu, baru kita bisa hitung potensi keuntungan. Misalnya kita kredit Xenia baru seharga Rp 150 juta. Kendaraan disewakan tanpa sopir.

Mari hitung potensi keuntungannya setelah 2 tahun:


Modal

Harga mobil: Rp 150 juta

DP: 20% x Rp 150 juta= Rp 30 juta (jumlah minimum DP ditentukan pemerintah) Cicilan: Rp 4 jutaan per bulan selama 23 bulan Biaya aksesori (cover jok, kaca film, lapis karet kaki, dan lain-lain): Rp 5 juta. Asuransi all risk: Rp 3 juta

Total investasi: Rp 160 juta


Pengeluaran berjalan

Bensin: Rp 600 ribu per hari= Rp 14.400.000

Ganti oli mesin+transmisi: Rp 6 juta Ganti ban 2 set: Rp 9 juta Ganti aki 1 kali: Rp 500 ribu Servis rutin: Rp 9 juta Cuci dan salon khusus 3 bulan sekali: Rp 8 juta Pajak: Rp 5 juta Total pengeluaran: Rp 51.900.000


Penerimaan

Total hasil sewa 2 tahun*:  Rp 292 juta

Kendaraan dijual setelah cicilan lunas: Rp 120 juta Total penerimaan: Rp 412 juta

Keuntungan selama 2 tahun: Rp 412 juta – (Rp 160 juta + Rp 51.900.000)= Rp 200.100.000


Dengan strategi dan pemahaman yang tepat tentang bisnis rental mobil, bukan gak mungkin pundi-pundi kamu terus nambah


*Hasil sewa di atas dihitung lewat perkiraan dengan tarif Rp 400 ribu per 12 jam dan naik 2 kali lipat pas musim mudik Lebaran. Mobil setidaknya disewa 12 jam tiap hari.

Perhitungan potensi keuntungan ini bersifat perkiraan. Untuk mendapatkan hasil yang lebih pasti, sesuaikan dengan kondisi masing-masing.


Hambatan dan Pengembangan

Bisnis rental mobil bukan tanpa hambatan. Hambatan ini antara lain:

– Mobil dibawa kabur/hilang

– Mobil rusak/lecet/terlibat kecelakaan

– Sepi penyewa

Soal mobil dibawa kabur bisa dicegah dengan menahan kartu identitas penyewa dan meminta duit jaminan, misalnya Rp 500-ribu-Rp 1 juta. Pasang juga perangkat keamanan pada mobil, contohnya alarm, kunci setir, dan GPS tracker.

Adapun soal mobil rusak bisa diatasi dengan ikut asuransi. Pastikan kita paham seluk-beluk asuransi kendaraan biar klaim gak ditolak.

Meminta kartu identitas itu wajib, jangan ambil resiko menyewakan mobil ke orang yang gak jelas


Sedangkan jika sepi penyewa, kita mesti mengembangkan bisnis dengan kreatif. Saat ini ada perusahaan aplikasi Uber yang sangat membantu bisnis rental mobil di Jakarta.


Tapi legalitas bisnis ini masih dirundingkan. Kalau udah pasti legal, ikut saja biar peluang menjaring konsumen lebih besar.

Selain itu, kita bisa menembusi perusahaan-perusahaan untuk menawarkan jasa rental untuk keperluan korporat mereka. Siapa tahu mereka mau sewa rutin untuk jangka panjang. Sebab biaya rental lebih kecil ketimbang beli mobil dinas.

Ide-ide lain juga perlu digali dari sisi pemasaran biar orang tahu bahwa kita punya bisnis rental mobil ini. Bisnis rental mobil secara garis besar sangat menggiurkan. Yang penting, kita selalu cermat memperhitungkan segalanya sebelum melakoni bisnis ini.

2 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page