Peluang Usaha Budidaya Daun Kelor
- Wisdom Mall
- Sep 19, 2020
- 3 min read
Daun kelor merupakan jenis tanaman yang memberikan banyak manfaat. Daun dengan nama latin Moringa oleifara memiliki ciri-ciri daun berukuran kecil dan bulat telur. Daun kelor termasuk ke dalam jenis daun majemuk dan dapat hidup subur di ketinggian 7-11 meter.

Bunga dari tanaman kelor sendiri akan muncul sepanjang tahun. Selain bisa diolah menjadi sayur, nyatanya daun yang satu ini juga sangat berkhasiat untuk menyembuhkan beragam jenis penyakit. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh WHO, daun kelor sendiri banyak digunakan oleh negara-negara miskin sebagai alternatif obat-obatan mereka.
Melihat tingginya manfaat yang dimiliki oleh daun kelor, maka membudidayakanya untuk dijadikan sebagai bisnis usaha tentu sangat menguntungkan. Lalu apa saja manfaat yang dihadirkan oleh daun kelor dan bagaimana analisis dan prospek usaha untuk tanaman ini? Agar tidak penasaran, ini dia informasinya.
Kandungan dan Manfaat Daun Kelor
Daun kelor memang sudah lama dikenal sebagai salah satu tanaman herbal yang sangat bermanfaat bagi kesehatan dan sering digunakan sebagai tanaman obat tradisional. Daun ini sendiri memiliki beragam kandungan khasiat seperti antioksidan yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh.
Kandungan penting yang ada di dalam tanaman daun kelor antara lain vitamin C dengan kandungan 7 kali lebih banyak dibandingkan dengan jeruk, serta kandungan kalium 15 kali lebih banyak dibandingkan dengan buah pisang.
Selain itu daun kelor juga memiliki kandungan kalium, protein, kalium , zat besi, serta asam amino yang bisa menyembuhkan dan membangun otot. Orang-orang zaman dahulu sering menggunakan tanaman ini sebagai obat untuk menyembuhkan beragam penyakit mulai dari infeksi bakteri dan virus, nyeri sendi, kanker, diabetes, hingga permasalahan jantung.
Peluang Usaha Daun Kelor
Potensi daun kelor ternyata sangat menjanjikan di pasar internasional. Namun hingga saat ini masih banyak para petani Indonesia yang belum memaksimalkan pembudidayaannya. Menurut Direktur PT.Moringa Organik Indonesia, Dudi Krisnadi, pasar daun kelor sangat terbuka luas terutama di daerah Timur Tengah.
Hingga saat ini, pasokan daun kelor untuk kebutuhan dunia masih didominasi oleh Indonesia, padahal kualitas kelor di Indonesia sendiri jauh lebih tinggi sehingga akan sangat menguntungkan jika serius dibudidayakan dan dipasarkan di pasar international.
Analisis Usaha Daun Kelor
Sebelum melakukan usaha budidaya daun kelor, maka Anda harus bisa menganalisis modal usaha dan keuntungan terlebih dahulu. Sebagai informasi, ini dia rincian biayanya.
Modal Awal usaha
Pembelian bibit daun kelor: Rp.700.000
Pupuk: Rp. 720.000
Pupuk kimia: Rp.840.000
Pestisida dan obat: Rp.Rp.900.000
Transportasi: Rp.780.000
Packing: Rp.432.000
Penyusutan alat pertanian (cangkul, pompa, golok, gerobak dorong, mesin oven pengering, dll): Rp.1.000.000
Pembukaan lahan: Rp.1.200.000
Total modal yang harus dikeluarkan yaitu: Rp.6.572.000
Keuntungan Usaha Daun Kelor
Di pasaran, daun kelor kering biasa dijual dengan kisaran harga Rp.35.000 per kgnya. Jika dalam satu hari, Anda bisa panen 9 kg daun kelor maka dalam sehari keuntungan yang bisa didapat yaitu:
9 kg x Rp.35.000= Rp.315.000
Sedangkan dalam sebulan keuntungan yang bisa didapat yaitu 30 x Rp.315.000 = Rp.9.450.000
Oleh karena itu keuntungan yang bisa didapatkan yaitu:
Laba = Total keuntungan- total biaya produksi
Rp.9.450.000 – Rp.6.572.000 = Rp.2.878.000
Berdasarkan hasil analisis di atas, maka bisa dikatakan bahwa budidaya daun kelor sangat menguntungkan, karena hanya dengan modal Rp.6.000.000, Anda sudah bisa mendapatkan keuntungan bersih hampir Rp.3.000.000 sehingga modal akan bisa dikembalikan hanya dalam waktu 2 bulan saja.

Diyakini Tangkal Korona, Warga Manfaatkan Daun Kelor KANDUNGAN nutrisi dalam daun kelor diyakini dapat menangkal virus korona (COVID-19). Komunitas Pangan Sehat (KPS) Kabupaten Pati, Jawa Tengah, pun membagikan teh daun kelor secara gratis kepada warga dan anak sekolah. Belakangan ini, wabah virus korona semakin meresahkan masyarakat.
Pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat melakukan berbagai upaya untuk mencegah penyebaran virus yang berasal dari Tiongkok. Selain itu, banyak warga yang memilih konsumsi ramuan tradisional berupa jamu. Daun kelor pun semakin diburu masyarakat, termasuk warga Jawa Tengah. Padahal, tidak semua daerah memiliki tanaman kaya nutrisi tersebut. "Dulu banyak tumbuh pohon kelor di sini. Tetapi sekarang sulit dicari, karena sempat dipercaya sebagai tanaman untuk ritual," tutur Sunarsih, warga Jekulo, Kudus.
Adapun warga di Purwodadi, Grobogan, banyak yang belum mengetahui khasiat daun kelor, berikut kandungan nutrisi di dalamnya. Di tengah penyebaran virus korona hingga menelan korban jiwa, daun kelor menjadi alternatif untuk memperkuat daya tahan tubuh manusia. Koordinator KPS Pati, Nunuk Tri Susanti, mengatakan saat ini banyak orang panik terhadap penyebaran virus korona. Oleh karena itu, komunitas berinisiatif membagikan teh daun kelor yang sudah dikemas rapi. "Kenapa kami memilih daun kelor, karena teh kelor ini bisa untuk mencegah virus korona. Sangat baik untuk dikonsumsi masyarakat," kata Nunuk.
Selain membagikan teh daun kelor secara gratis di sejumlah sekolah, KPS Pati juga memberikan edukasi kepada pelajar terkait manfaat daun kelor. Di lain sisi, penggagas Kampung Konservasi Kelor Indonesia, Dudi Krisnadi, mengungkapkan daun kelor telah teruji ilmiah dapat mengatasi beragam gangguan kesehatan serius. Mulai dari kanker, tumor, hipertensi, diabetes, hingga HIV/AIDS.
"Berdasarkan hasil penelitian itu, tanaman kelor dibudidayakan di Blora. Karena wilayah ini sangat cocok untuk pertumbuhan kelor. Peneliti dari luar negeri bahkan datang ke sini untuk ikut membudidayakan kelor," papar Dudi.
留言